Dunia sinema dan buku yang semakin menggeliat membuat jumlah film dan buku semakin banyak. Untuk mengetahui perkembangan keduanya, dibutuhkan sumber informasi yang kompeten dan terbarui setiap saat. Dengan sekali klik pada situs Google sang legenda, kita bisa melahap semua resensi film maupun buku terbaru di sana. Namun, ribuan situs yang dimunculkan kebanyakan berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Nah, bagi yang nggak doyan English (terutama yang punya cita-cita mem-Bahasa Indonesia-kan dunia) ada satu situs berbahasa Indonesia yang cukup kompetitif untuk pencari resensi film maupun resensi buku , yaitu resensiku.com.
Ditilik dari namanya, situs ini berisi resensi pribadi seputar film (plus anime/serial) dan buku (plus komik) oleh sang penulis.
Sayangnya si penulis sendiri masih misterius identitasnya. Resensi.com bergaya blog sehingga terkesan intim karena pengunjung bisa melempar komentar mengenai film atau buku yang diresensi (sekaligus nanya identitas peresensi
).
Konsep yang ditawarkan situs ini jelas. Tiap resensi dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah sinopsis, yang kedua resensi. Bahasa yang digunakan enak dan elegan. Yang ditulis dari film dan buku pun yang bagus-bagus saja
. Sinopsis yang ditulis dijamin membuat pembaca semakin penasaran tentang film/buku tersebut. Tapi sayang data untuk tiap film kurang lengkap karena nama sutradara dan penulis skenario tidak tercantum di sana. Hal ini cukup mengecewakan bagi pecinta fim sejati. Mungkin sampai saat ini peresensi lebih fokus ke isi film/buku tersebut sehingga "lupa" ada data penting lain yang lebih baik tercantum di sana. Namun resensiku.com memiliki kelebihan, yaitu pengunjung bisa melihat trailer film yang diresensi melalui content video yang tersedia. Kekurangannya, mungkin situs ini terlalu sederhana untuk situs resensi. Update entry pun kurang (terakhir 9 Desember 2007). 
Dibalik kekurangan-kekurangan tersebut, kita patut berterima kasih pada penulis resensi yang mendedikasikan situsnya khusus untuk dunia resensi. Bila konsep yang ada terus dipertahankan, situs ini pasti berkembang dan menjadi rujukan para pencari informasi seputar film dan buku... 
pagi ini semua terungkap.. kini ku tau semuanya... semua alasan dari sikapnya belakangan ini. sakit, sedih, bahagia, lega, kini semua jadi satu..
sesungguhnya, hati ini terluka. tapi.. haruskah aku menangis? haruskan aku menangisi kepergiannya? haruskan aku menangis, ketika dia memutuskan untuk memilih cita-cita dan asa-nya sebelum memilki aku seutuhnya?? atau mungkinkah aku harus tersenyum bahagia menatap semangat dan perjuangannya untuk mendapatkan semua itu, dan selalu mensuport dia?? walau dengan mengorbankan hatiku.. walau dengan menyakiti diriku sendiri?? namun jujur.. memang semangat dan perjuangan itu yang selama ini kuharapkan muncul di dirinya. tapi kenapa saat semua itu muncul. aku mesti kehilangan dia..
dia memang berharap aku nggak akan meninggalkannya. namun.. di saat yang sama dia juga tidak ingin menahan dan mengikatku.. karena dia bilang dia tidak mau membuat aku lebih sedih dengan menunggunya tanpa kepastian.
menunggu... sanggupkah aku menunggu untuk saat dan masa depan yang belum pasti. waktu yang dia minta tidaklah sebentar... minimal 3 tahun dan bahkan lebih.. oh my god... itu bukan waktu yang sebenentar untuk menunggu.. menunggu dan menanti sesuatu yang gak pasti..
aku tahu dan mengerti betul alasan dari perjuangannya itu. dan aku juga tau kenapa dia bilang kalau aku tidak perlu selalu ada di sampingnya dan terus mendampinginya selama "perang" yang akan dia jalani. itu semua karena dia tidak ingin membebaniku dengan semua masalahnya. dia menganggap semua bebannya itu terlalu berat untuk di bagi kepadaku. dia tidak ingin aku jadi sedih. tapi apa yang di lakukannya itu, tetap membuat hati ini sakit. yang paling membuatku sedih adalah karena dia tidak percaya aku akan sanggup mendampinginya dan selalu ada untuknya.
jujur.. hati kecilku gak rela untuk pergi dan jauh dari dirinya. namun ketika logika dan hati tidak berjalan selaras, jerit hati yang tertahan membuat hati ini semakin sakit... sakit, capek, lelah, letih..
aku ingin menangis... melepaskan semua beban di hati ini. Menangis.. iya.. aku ingin menangis.. karena menangis adalah puncak dari semua emosi.. titik klimaks dari amarah, kesedihan dan bahkan kebahagiaan. sampai saat ku gerakkan jariku di atas papan hitam dengan deretan huruf ini, aku masih belum bisa menangis. belum bisa mengeluarkan semua emosi yang menumpuk di hati.
aku ingin menangis, namun ku tak bisa..